LOGO EKA - FIX

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi EKA PRASETYA

sso@eka-prasetya.ac.id
(061)4571198
ekaprasetya_mdn
Kolaborasi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Eka Prasetya Dengan Universitas Royal Kisaran
 

Pada tanggal 13 Desember 2024, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Eka Prasetya menghadiri undangan pelaksanaan Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Program Studi Manajemen dan Program Studi Sistem informasi  Universitas Royal Kisaran dengan tema “Revolusi pada Ekonomi Digital”. Kegiatan ini diikuti oleh Ibu Ketua STIE Eka Prasetya Dr. Sri Rezeki, SE.,M.Si sebagai narasumber kegiatan.  Kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan kepada mahasiswa-mahasiswi prodi Manajemen dan Prodi Sistem Informasi untuk dapat berfikir kreatif dan menyesuaikan kompetensi belajarnya untuk menghadapi era digital.

Dalam kesempatan kegiatan kuliah umum ini, dilakukan pula Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STIE Eka Prasetya dengan Universitas Royal Kisaran. Adapun bentuk Kerjasama tersebut merupakan Kerjasama dalam lingkup Pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi bagi kedua belah pihak.

Kegiatan kuliah umum dilaksanakan secara hybrid yang dihadiri oleh mahasiswa/i prodi manajemen dan prodi system informasi secara luring dan daring melalui zoom, serta para Bapak/Ibu Dosen juga Jajaran Struktural Universitas Royal.

Kegiatan dimulai dengan pemberian Kata Sambutan oleh Wakil Rektor I Universitas Royal Kisaran, Ibu Dr. Rizky Fauziah, M.Ikom, M.Kom. Dalam kata sambutannya, Ibu Wali Rektor mengajak seluruh Mahasiswa/i untuk dapat memanfaatkan kegiatan kuliah ini sebaik-baiknya untuk memperoleh ilmu terutama dalam pemanfaatan AI dan teknologi informasi yang tepat yang dapat membantu mahasiswa/i dalam menghadapi era bisnis digital saat ini.

Selanjutnya kegiatan kuliah umum di mulai dengan dipandu oleh Moderator Ibu Nirda Julianda, MM dan Ibu Dr. Sri Rezeki SE., M.Si sebagai narasumber membawakan materi Revolusi Digital : Menyambut 2025 dengan Ide Berbisnis Digital. Dalam kuliah umum ini, Ibu Dr. Sri Rezeki, SE, M.Si menyampaikan “Revolusi digital merupakan peralihan dari metode bisnis tradisional menuju pemanfaatan teknologi digital yang mencakup penggunaan internet, perangkat mobile, big data, kecerdasan buatan (AI), dan teknologi lainnya. Transformasi ini bertujuan meningkatkan efisiensi dan efektivitas di berbagai aspek bisnis seperti pemasaran, produksi, dan pelayanan pelanggan. Revolusi digital terjadi sebagai kelanjutan dari tahapan revolusi industri sebelumnya: dimulai dari penemuan mesin uap di era Revolusi Industri 1.0, diikuti oleh penggunaan listrik dan lini perakitan pada Revolusi Industri 2.0, perkembangan komputer dan robotika di Revolusi Industri 3.0, hingga integrasi IoT, AI, big data, dan blockchain di Revolusi Industri 4.0.

Perkembangan revolusi digital dipicu oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, inovasi perangkat lunak, serta kebutuhan akan efisiensi dan otomatisasi. Globalisasi, perubahan pola konsumsi, dan dukungan pemerintah turut mendorong percepatan digitalisasi. Revolusi digital memberikan dampak signifikan di berbagai sektor, seperti e-commerce dalam ritel, mobile banking di perbankan, otomatisasi pabrik di bidang produksi, dan telemedicine dalam kesehatan. Teknologi seperti big data dan AI membantu meningkatkan efisiensi dan memungkinkan analisis prediktif untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Namun, revolusi digital juga menghadirkan tantangan serius. Otomatisasi dapat menggantikan pekerjaan rutin dan memperlebar kesenjangan keterampilan tenaga kerja. Ketimpangan akses teknologi menciptakan kesenjangan ekonomi antara mereka yang memiliki akses digital dan yang tidak. Ancaman keamanan siber dan perlindungan data pribadi semakin meningkat, sehingga diperlukan regulasi yang ketat dan peningkatan sistem keamanan. Bisnis tradisional harus menghadapi perubahan model bisnis akibat kompetisi dari platform digital. Selain itu, konsumsi energi dan limbah elektronik dari teknologi digital berdampak negatif pada lingkungan. Untuk mengatasi tantangan ini, solusi berupa pelatihan ulang tenaga kerja, pengembangan infrastruktur digital inklusif, dan program literasi digital diperlukan”.

Dr. Sri Rezeki, SE., M.Si juga memberikan beberapa tips berbisnis bagi generasi muda, terutama Gen-Z, revolusi digital membuka peluang bisnis baru seperti program TikTok Affiliate dan Shopee Affiliate, di mana konten kreatif dan strategi pemasaran digital dapat dimonetisasi dengan mempromosikan produk di berbagai platform. Dengan pemanfaatan teknologi yang bijak dan solusi yang tepat, masyarakat dan dunia usaha dapat memaksimalkan potensi revolusi digital demi kesejahteraan bersama.