LOGO EKA - FIX

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi EKA PRASETYA

sso@eka-prasetya.ac.id
(061)4571198
ekaprasetya_mdn
Eksplorasi Mahasiswa Inbound PMM 3 UNAIR Kelompok “Mahatta” ke Kampung Lawas Maspati di Kota Surabaya

Sekelompok mahasiswa Inbound PMM 3 Universitas Airlangga yang dikenal dengan nama ‘Mahatta’ melakukan eksplorasi ke Kampung Lawas Maspati yang berada di Kota Surabaya pada (09/09/23). Kampung Lawas Maspati tersebut memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang membuat Mahatta tertarik untuk mengunjunginya. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan Modul Nusantara Kebhinekaan kedua Program PMM 3 UNAIR. Setiap tahun, para mahasiswa dari berbagai universitas di seluruh Indonesia mengikuti salah satu program Kampus Merdeka, yaitu program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM). PMM adalah program yang dirancang untuk mahasiswa agar berkesempatan untuk mengenal keberagaman budaya dan adat istiadat dengan pengalaman belajar di berbagai kampus yang dipilihnya. Hal inilah yang menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, menjalani aktivitas yang bermanfaat, menjalin persahabatan dengan teman-teman dari berbagai suku, daerah, adat istiadat, agama, dan lainnya.

Pada kunjungan Kebhinekaan Modul Nusantara, kelompok ‘Mahatta’ dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 3) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kegiatan kunjungan Kebhinekaan Modul Nusantara, kelompok ‘Mahatta’ dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM 3) Universitas Airlangga (UNAIR) melakukan kunjungan ke Kampung Lawas Maspati  tempat yang memiliki arti penting dalam terciptanya akulturasi budaya dalam bentuk arsitektur, kebudayaan, serta nilai sejarah yang sampai sekarang masih terjaga oleh masyarakat  di Kota Surabaya. Lokasi ini dipilih karena kampung tersebut menarik , sekaligus memberikan pengetahuan baru tentang wilayah tersebut. Mahatta Mengunjungi salah satu kampung yang ada ditengah Kota Surabaya yang dikenal dengan nama Kampung Lawas Maspati dimana Kampung Lawas Maspati merupakan  kawasan perkampungan ditengah kota Surabaya, tepatnya 500meter dari Monumen Tugu Pahlawan. Secara administratif berada di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kota Surabaya. Kampung Lawas Maspati masuk ke dalam wilayah RW 08 yang memiliki 06 RT dan terdapat 267 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah penduduk 803 Jiwa. Selain itu, Kampung Lawas Maspati  memiliki sejumlah bangunan bersejarah yang masih utuh, seperti rumah bekas kediaman Raden Sumomiharjo (keturunan Keraton Solo yang menjadi mantri kesehatan di kampung itu) dan Sekolah Ongko Loro yang merupakan bekas Sekolah Rakyat, dan bangunan markas tentara yang dibangun pada 1907. Kampung Maspati Surabaya dihiasi oleh tumbuhan obat yang berada di masing-masing teras rumah warga. Warga kampung di sini memang mempunyai konsep penghijauan dengan menggunakan tanaman obat.Selain untuk penghijauan, tanaman ini nantinya akan mempunyai nilai jual, sehingga perekonomian warga bisa terbantu. Jalanan-jalanan di kawasan ini  di hiasi gambar 3D dengan bermacam-macam tema, hingga jalanan menjadi spot foto yang mampu menarik minat para pengunjung. Eksplorasi yang dilakukan oleh Mahatta ke Kampung Lawas Maspati  di Kota Surabaya merupakan pengalaman yang sangat berharga,Selain dapat menikmati keunikan dari bentuk bangunan bangunan bersejarah  dan juga terkesan melihat para warga memiliki kekompakan terhadap kebersihan lingkungannya sehingga  membuat sekelompok  Mahatta tertarik mengunjunginya dan juga dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan yang baru diperoleh melalui kegiatan Kebhinekaan kedua mengenai kunjungan tempat bersejarah di Kota Surabaya yaitu ke Kampung Lawas Maspati untuk mengamati kebudayaan, serta nilai sejarah di setiap tempat.   Penulis : Icha Septiani